Senin, 11 November 2013

TULISAN 2 "AUDIT SIA (SISTEM INFORMASI AKUTANSI)"

NAMA : AMALIA TIRTARAHAYU
NPM    : 30111649

AUDIT SIA (SISTEM INFORMASI AKUTANSI)
Audit system informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/evidence untuk menentukan apakah suatu system informasi telah melindungi asset,menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien

Auditing adalah sebuah proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan trnsaksi bernilai ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan

Auditing membuthkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati
Standar-standar Audit Internal :
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan
Sistem informasi Akuntansi adalah serangkaian prosedur dalam mengumpulkan data, memproses berbagai transaksi yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan serta bisa dilakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem. 

Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
1.      Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-transaksi yang dilaksanakan oleh organisasi.
2.      Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3.      Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga harta organisasi.

Alur sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua bagian:
1.      Operasional, yang merupakan alur dari mulai terjadinya transaki sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen, yaitu:
·         Siklus Pendapatan, mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
·         Siklus Pengeluaran, mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
·         Siklus Produksi, yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk.
·         Siklus Keuangan, yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.
2.      Penyusunan laporan, yaitu alur yang mengubah dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari alur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun laporan manajemen yang ditujukan untuk pihak internal perusahaan.

Berkat teknologi informasi, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia, seperti:
·         Melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang menggantikan peran manusia.
·         Berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia yang melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
·         Memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer.
·         Mempengaruhi interface organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
·         Dapat digunakan dalam membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif, diantaranya:
1.      Strategi biaya: meminimalisir biaya/ memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok.
2.      Strategi diferansiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/ jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
3.      Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau buat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
4.      Strategi pertumbuhan:
mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
5.      Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan lain-lain.

Apakah peran yang dimainkan seorang akuntan dalam SIA Tiga peran akuntan dalam SIA adalah sebagaiuser, designer, dan auditor Sebagai user atau pemakai sistem,  akuntan harus bisa memastikan bahwa sistem baru berisi ciri-ciri (features) yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan/tugas/fungsinya dalam organisasi.  Dengan kata lain, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka.  Karena itu, akuntan sebagai pemakai sistem harus mengetahui bagaimana sistem dikembangkan, teknik-teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem, dan teknologi yang akan digunakan dalam sistem yang baru. 
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem informasi adalah dengan melibatkan pemakai sistem tersebut.  Akuntan sebagai pemakai sistem informasi akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara akuntan dengan profesional/spesialis  sistem.  Akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan informasi mengenai kredit para pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan dibuatnya.  Akuntan menentukan hakikat informasi yang diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu diterapkan.  Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi yang paling ekonomis dan efektif untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut. 
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA yang akan menghasilkan laporan keuangan tersebut.  Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public accountant melakukan pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan tersebut.  Akuntan sebagai auditor perlu mengetes sistem kontrolnya, menilai efisensi dan efektifitas sistem, dan berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem. Agar lebih efektif melakukan pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik pengembangan sistem, pengendalian, teknologi yang digunakan, dan perancangan dan pengoperasian SIA.
SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar