NAMA : AMALIA TIRTARAHAYU
NPM : 30111649
AUDIT SIA (SISTEM INFORMASI
AKUTANSI)
Audit
system informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi
fakta/evidence untuk menentukan apakah suatu system informasi telah melindungi asset,menjaga
integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif
dengan menggunakan sumber daya secara efisien
Auditing
adalah sebuah proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan
mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan trnsaksi bernilai
ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan criteria
yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai
yang berkepentingan
Auditing
membuthkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan
teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati
Standar-standar
Audit Internal :
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan
Sistem
informasi Akuntansi adalah serangkaian prosedur dalam mengumpulkan data,
memproses berbagai transaksi yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan
transaksi menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna sehingga dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan serta bisa dilakukan kontrol
secara tepat terhadap aset organisasi. Teknik-teknik sistem merupakan alat yang
digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan
hubungan antar subsistem.
Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
1.
Mengumpulkan dan menyimpan
data tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-transaksi yang dilaksanakan oleh
organisasi.
2.
Mengubah data menjadi
informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam
aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3.
Menyediakan pengendalian
yang memadai untuk menjaga harta organisasi.
Alur sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua bagian:
1.
Operasional, yang
merupakan alur dari mulai terjadinya transaki sampai terekamnya transaksi
tersebut ke dalam bentuk dokumen, yaitu:
·
Siklus Pendapatan,
mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
·
Siklus Pengeluaran,
mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
·
Siklus Produksi, yang
mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk.
·
Siklus Keuangan, yang
mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur
pendapatan, pengeluaran dan produksi.
2.
Penyusunan laporan, yaitu
alur yang mengubah dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari alur
operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak
eksternal maupun laporan manajemen yang ditujukan untuk pihak internal
perusahaan.
Berkat
teknologi informasi, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia, seperti:
·
Melakukan otomasi terhadap
suatu tugas atau proses yang menggantikan peran manusia.
·
Berperan dalam
restrukturisasi terhadap peran manusia yang melakukan perubahan-perubahan
terhadap sekumpulan tugas atau proses.
·
Memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan
banyak informasi ke manajer.
·
Mempengaruhi interface
organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
·
Dapat digunakan dalam
membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif, diantaranya:
1.
Strategi biaya:
meminimalisir biaya/ memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan,
menurunkan biaya dari pemasok.
2.
Strategi diferansiasi:
mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/ jasa yang dihasilkan
perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena
adanya manfaat atau fitur yang unik.
3.
Strategi inovasi:
memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau buat perubahan yang radikal dalam
proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam
pengelolaan bisnis.
4.
Strategi pertumbuhan:
mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
5.
Strategi aliansi:
membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok,
pesaing, konsultan, dan lain-lain.
Apakah peran
yang dimainkan seorang akuntan dalam SIA? Tiga
peran akuntan dalam SIA adalah sebagaiuser, designer, dan auditor. Sebagai user atau pemakai sistem, akuntan harus bisa
memastikan bahwa sistem baru berisi ciri-ciri (features) yang dibutuhkan dalam
menjalankan pekerjaan/tugas/fungsinya dalam organisasi. Dengan kata lain, para
akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada
para profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka. Karena itu, akuntan sebagai pemakai
sistem harus mengetahui bagaimana sistem dikembangkan, teknik-teknik yang
digunakan dalam pengembangan sistem, dan teknologi yang akan digunakan dalam
sistem yang baru.
Salah satu faktor
keberhasilan/kesuksesan dalam perancangan suatu sistem informasi adalah dengan
melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai pemakai
sistem informasi akuntansi harus dilibatkan dalam perancangan sistem karena
akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi,
prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode
pengembangan sistem. Perancangan sistem merupakan upaya
kolaborasi antara akuntan dengan profesional/spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem
konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk
sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan
informasi mengenai kredit para pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan
dibuatnya. Akuntan
menentukan hakikat informasi yang diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan
peraturan akuntansi yang perlu diterapkan. Profesional/spesialis sistem
menentukan teknologi yang paling ekonomis dan efektif untuk mendapatkan,
memproses dan menghasilkan informasi tersebut.
Informasi dari laporan yang dihasilkan SIA harus sesuai
dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalah keandalan data SIA yang
akan menghasilkan laporan keuangan tersebut. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/public accountant melakukan pengauditan SIA
untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai informasi yang terkandung pada laporan keuangan
tersebut. Akuntan sebagai auditor
perlu mengetes sistem kontrolnya, menilai efisensi dan efektifitas sistem, dan
berpartisipasi dalam proses pengembangan sistem. Agar lebih efektif melakukan
pekerjaannya, auditor harus memiliki pengetahuan teknik pengembangan sistem,
pengendalian, teknologi yang digunakan, dan perancangan dan pengoperasian SIA.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar