TUGAS
PORTOFOLIO 1
“ ILMU SOSIAL
DASAR “
NAMA KELOMPOK :
1.
Amalia Tirtarahayu ( 1B114157 )
2.
Dyah Sobita ( 1B114155 )
3.
Syesarealita ( 1B114156 )
KELAS : 5KA52
1. ISD Sebagai
Salah Satu MKDU
a. Pengertian,
Tujuan ISD dan IPS
a. Pengertian ISD
(Ilmu Sosial Dasar)
Yaitu suatu
ilmu yang mengkaji masalah-masalah sosial yang berada di tengah masyarakat
dewasa ini dengan menggunakan teori (berdasarkan fakta, konsep, teori)
yang berasal dari berbagai bidang keahlian dalam ilmu pengetahuan sosial agar
manusia khsusnya mahasiswa kita hidup di dunia ini tidaklah sendiri dan tidak
boleh berperilaku seenaknya.
b. Tujuan ISD
(Ilmu Sosial Dasar)
Membantu kepekaan wawasan pemikiran dan
kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan
ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar
Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
c. Ilmu
pengetahuan dikelompokkan dalam 3
kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu
Alamiah (Natural Scince)
Bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah
dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu
dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5
benar dan 100 5 salah.
2.
Ilmu-ilmu
sosial (Social Scince)
Untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya
mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia
initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.
Pengetahuan
budaya (The Humanities)
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
B.
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan ISD (Ilmu
Sosial Dasar)
a.
Perbedaan antara IPS dan ISD
1.
Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan
Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
2.
Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu
pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk
sekolah lanjutan).
3.
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan
kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan
pengetahuan dan keterampilan intelektual.
b. Persamaan antara ISD dan IPS
1.
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan.
2.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3.
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan
masalah sosial.
c.
Golongan Bahan
Pelajaran ISD
1.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara
bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2.
Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang
kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar saja yang sangat
diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3.
Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang
lainnya berbeda.
2.
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
A.
Pertumbuhan Penduduk
a.
Tabel Perkembangan
penduduk dunia
1.
Perkembangan Penduduk
Dunia Pada Tahun 1950 sampai 2008
Bisa kita lihat rata–rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2 kali lipatnya. Lalu
perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3 kali lipatnya. Itu berarti
penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
2.
Perkembangan penduduk Dunia Tahun
1830 – 2006
Bisa kita lihat rata – rata setiap negera
penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk
dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat
pertumbuhannya.
3.
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA,
populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam
tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan
bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira
setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik
disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam
abad ini.
b.
Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.
Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk
dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan
perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor
pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti
mortalitas).
2.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pro natalitas).
c.
Pengertian Migrasi
Secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada
dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah
(spasial) dan dimensi waktu. Tinjauan migrasi secara regional sangat penting
dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak
merata.
Migrasi
salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua
komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di
suatu wilayah.
d.
Akibat dari Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
1.
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi
dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya,
pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang
suatu nilai orang.
2.
Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu
saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran
untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga
akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
3.
Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi
karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan
juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
4.
Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya
dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan
lainnya.
5.
Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau
menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan
pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya
sangat sempit.
e.
Jenis Struktur
Penduduk
1.
Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi
penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2.
Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian kecil sekali.
f.
Bentuk Piramida Penduduk
1.
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan,
jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
2.
Bentuk
piramid astasioner, keadaan penduduk usia
muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini
merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
3.
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida penduduk
yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda
jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi
masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
3.
Individu, Keluarga dan Masyarakat
A.
Pertumbuhan Individu
1.
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin
“individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan
yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang
tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai
manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan
mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial,
manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik
dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang
khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia
cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang
ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku masa.
2. Pengertian
Pertumbuhan
Perkembangan manusia yang wajar dan
normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam
arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang
mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat
diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari
berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada
lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau
empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan
adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah
keseluruhan sedang bagian bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari
keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi
menurut proses ini keseluruhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul
bagian-bagiannya. Dapat 22 disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses
perubahan secara perlahan lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula
mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari
lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang
pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses
perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap
demi tahap disosialisasikan.
3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
1.
Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan
itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
2.
Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka
menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3.
Pendirian konvergensi dan
interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan
dapat menentukan pertumbuhan individu.
B. Fungsi Keluarga
dan Masyarakat
a. Pengertian
Keluarga
Keluarga
adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan
individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang
melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di
dunia ini.
b. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan didalam atau oleh keluarga itu.
Macam-macam fungsi keluarga adalah :
1. Fungsi biologis
2. Fungsi Pemeliharaan
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Keagamaan
5. Fungsi Sosial
c. Pengertian
Masyarakat
Masyarakat
adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan seharihari, masyarakat
kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris
dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti
“kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu
Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Peter
L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu
: “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas
sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat
adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan
sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan
hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku
warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan di lapangan, suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga
berlatar belakang dari berbagai suku.
d. Golongan
Masyarakat
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya
masyarakat dapata digolongkan menjadi :
1.
Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari
latar belakang adanya kelemahan dan kemampuanfisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangantantangan alam yang buas saat itu.
2.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok
sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan
yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang
akan dicapai.
e. Perbedaan
Masyarakat Industri dan Masyarakat Non Industri
1.
Masyarakat Industri.
Contoh : tukang
roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las.
2.
Masyarakat non industri.
Secara garis besar, kelompok ini dapat
digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih
erat, lebih akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group. Sifat
interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja
atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran,
tanggungjawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi,
pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja
atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan
tertentu yang telah ditentukan.
C. Hubungan
Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Makna Individu
Manusia
adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi-bagi, tidak dapat dipisah – pisahkan antara jiwa dan raganya. Para ahli
psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa
raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia
sehari – hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan
alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan – kemampuan
jiwa satu persatu terlepas dari pada yang lain. Kenyataan – kenyataan yang kita
dapati dalam kehidupan sehari – hari setiap individu berkembang sejalan dengan
ciri – ciri khasnya, walaupun dalam kehidupan lingkungan yang sama.
Untuk
menjadi individu yang “mandiri” harus melalui proses. Proses yang dilaluinya
adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap
pertama. Karakter yang khas itu terbentuk dalam lingkungan keluarga secara
bertahap dan akan mengendap melalui sentuhan-sentuhan interaksi : etika,
estetika, dan moral agama. Sejak anak manusia dilahirkan ia membutuhkan proses
pergaulan dengan orang – orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan
lahiriah yang membentuk dirinya. Menurut Sigmund Freud, superego pribadi
manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia berumur 5-6 (W.A.Gerungan.1980
: 29).
b. Makna Keluarga
Keluarga
adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.
Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan
wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan
membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu
kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam
satuan masyarakat manusia.
c. Makna
Masyarakat
Seperti
halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi
tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat
ringkat untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau
pengertian ditinjau dari pada analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang
jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian. Menurut R.Linton definisi mengenai
masyarakat bahwa masyarakat setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan
berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
Jadi
masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam kesadaran
sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya
rusak, individu-individu tipe pertapa tidak dapat mejadi anggota masyarakat
yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling
mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya. Membentuk satu kesatuan
dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
d. Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai
individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada
suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan
sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
1.
Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat
dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat
pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini,
individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya
dalam keluarga.
2.
Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan
norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu
memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki hubungan yang saling
mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan
dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam
lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya.
Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3.
Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai
satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial
terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian
tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang
saling berhubungan secara independen.
4.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
Sumber :