Jumat, 05 Juni 2015

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

HAKIKAT MANUSIA

1.      Pengertian Hakikat Manusia
            Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna , ada  juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku   intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.  Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7.  Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

2.      Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat
         
         Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia    dicipta dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.     Sedangkan binatang  bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.
3.       Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab

                Sesungguhnya  hakikat  manusia  adalah mahluk yang bertanggung jawab atas tindakannya dan manusia diberi naluri. Naluri adalah semacam dorongan alamiah dari dalam diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan suatu tindakan. Setiap makluk hidup memiliki dorongan yang dapat diekspresikan secara spontan sebagai tanggapannya kepada stimulus yang muncul dari dalam diri atau dari luar dirinya. Naluri ini tidak setiap waktu muncul yang baik tetapi kadang muncul naluri kejahata. Namun pada hakikatnya atas tindakan kebaikan maupun kejahatan manusia memiliki tanggung jawab.

4.       Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya
            Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:

1.      Kemampuan Menyadari Diri
      Kaum  rasional menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada  adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan yang lain dan dengan lingkungan fisik di sekitarnya.
2.      Kemampuan Bereksistensi
      Kemampuan  bereksistensi  adalah  kemampuan  menempatkan diri dan menerobos. Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat unsur kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia  bukan  ”berada”  seperti  hewan  dan  tumbuh-tumbuhan, melainkan “meng-ada” di muka bumi. Jika            seandainya pada diri manusia ini tidak terdapat kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari hanya sekedar “esensi” belaka, artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak pernah “meng-ada” atau “ber-eksistensi”. Adanya kemampuan bereksistensi  inilah yang membedakan manusia sebagai makhluk human dari hewan selaku mahkluk infra human, dimana hewan menjadi orderdil dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi manajer terhadap lingkungannya.
3.      Kata Hati
      Kata hati atau conscience of man juga sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dan sebagainya. Conscience ialah “pengertian yang ikut serta” atau “pengertian yang mengikut perbuatan”.   Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.
4.      Moral
      Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut etika) adalah perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati dengan moral. Artinya seseorang yang telah memiliki kata       hatiyang tajam belum  otomatis  perbuatannya  merupakan  realisasi  dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai keduanya       masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Bukankah banyak orang yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut pendidikan kemauan.
5.      Tanggung Jawab
      Kesedian untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada  diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati, masyarakat, norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.
6.      Rasa Kebebasan
      Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya, yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia.
7.      Kewajiban dan Hak
      Pada dasarnya hak itu adalah sesuatu yang masih kosong. Artinya meskipun hak tentang sesuatu itu ada. Belum tentu seseorang mengetahuinya (misalnya hak memperoleh perlindungan hukum). Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat dengan soal keadilan. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa keadilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban karena pemenuhan hak dan pelaksaaan kewajiban dibatasi oleh situasi kondisi yang berarti tidak semua hak dapat terpenuhi dan tidak segenap kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.
8.      Kemampuan Menghayati Kebahagian
      Pada saat orang menghayati kebahagian, aspek rasa lebih berperan dari pada aspek nalar. Oleh karena, itu dikatakan bahwa kebahagian itu sifatnya irasional. Kebahagian itu ternyata tidak terletak pada keadaanya sendiri secara factual (lulus sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan     seterusnya) atau pun pada rangkaian prosesnya, maupun pada perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada kesangguapan menghayati     semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan hal-hal tersebut      didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu, usaha, norma-norma, dan takdir. Manusia yang menghayati kebahagian adalah pribadi manusia dengan segenap keadaan dan kemampuannya. Manusia menghayati         kebahagaian apabila jiwanya bersih dan stabil, jujur, bertanggung jawab, mempunyai pandangan hidup dan keyakinan hidup yang kukuh dan bertekad untuk merealisasikan dengan cara yang realistis

PERBEDAAN KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR DAN BANGSA BARAT

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.

Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.

Kebudayaan timur à lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong-royong, keramah-tamahan, dan lainnya.
Kebudayaan barat à mementingkan kebendaan, kelogisan, asa guna, dan individualisme.
Timur dan Barat lebih berbentuk persaingan, konflik dan perang, daripada saling mengerti, bersahabat dan kerjasama.
·         Barat: Kapitalisme, teknologi, imperialisme
·         Timur: Kelebihan penduduk, kemiskinan, keterikatan pada masa lampau.
·         Pada kedua belah pihak ada prasangka, ketidaktahuan dan salah informasi.
Bangsa timur memiliki adat istiadat yang unik , mereka percaya terhadap hal- hal yang bersifat mistik, ghaib, dan bersifat supranatural.  Contohnya :
1. Di Indonesia, tepatnya di pulau Bali, ada satu upacara yang dikenal dengan “NGABEN”  , yaitu upacara pembakaran mayat yang dianggap merupakan upacara yang membawa kebaikan.
2. Di Korea juga terdapat tradisi yang disebut “ Trading On The Bridge” yaitu jalan- jalan santai melewati jembatan dibawah sinar bulan purnama pada malam purnama tahun baru, menurut kepercayaan mereka akan menjadikan kaki menjadi kuat.
Bangsa Timur memiliki kekerabatan yang erat, mereka mengutamakan kebersamaan , terutama daerah pelosok seperti pedesaan, pekerjaan dilakukan dengan bergotong royong, berbeda dengan di kota yang sudah terpengaruh oleh budaya barat yang Individualis, sehingga kekerabatan tidak terlalu erat namun tetap ada.
            Makanan khas bangsa timur sangat beragam , namun secara keseluruhan cenderung pada yang bersifat vegetarian, makanan utamanya adalah nasi, dengan kelengkapan sayuran , beberapa contoh makanan khas bangsa timur :
1.    Indonesia , daerah pasundan mereka tidak akan puas makan bila belum makan dengan lalapan ( seperti ketimun, selada, terong dan lain- lain )
2.    Korea, Kimchi adalah sejenis sayuran yang rendah kalori yang harus ada pada tiap sesi makan
3.    India, Samosa yaitu kentang rebus dan sayuran dengan bumbu kari
Minuman juga beragam dan khas pada tiap bangsa timur, di China ada bir, jepang Arak sedangkan di Korea disebut soju.
            Sistem pernikahan masyarakat timur menganut system partrilineal, pria memegang peranan penting dalam rumah tangga dan diwajibkan untuk bekerja. Secara umum masyarakat di timur bersifat ramah, bertoleransi , tenggang rasa religious dan kritis .

SINTESIS PSIKOLOGI BARAT DAN TIMUR
·         Sikap terhadap alam
·         Barat: Penguasaan alam
·         Timur: Cinta orang Timur begitu mendalam terhadap alam. Perasaan ini berakar dalam kepercayaan religius dan filsafatnya (Buddhisme, Taoisme, Sufisme). Semua itu merupakan suatu orkestrasi terpadu dari dua nada dasar: kesatuan dengan alam dan harmoni dengan alam.
·         Ideal hidup
·         Ideal Barat: Rencana Allah di dunia. Manusia merupakan aktor aktif pembentuk sejarah.
·          Ideal Timur: Suatu hidup yang nilai tertingginya datang dari dalam: mau menerima keadaan sekarang, mengumpul pengalaman, mengintegrasikan diri, menjadi suatu yang bernilai, manusia yang membutuhkan ketenangan dan waktu demi kesempurnaannya.
·         Timur adalah Timur, Barat adalah Barat, dan keduanya tidak akan pernah bertemu” (Kipling) atau
·         “Timur adalah Timur, Barat adalah Barat, tetapi sesungguhnya keduanya cepat sekali datang bertemu”  (Gardner Murphy, Asia Psychology)
Bagaimana Psikologi Timur dan Barat bisa saling melengkapi?
·         Psikologi Timur: Menjadikan kearifan sebagai sains.
·         Psikologi Barat: Membawa sains kepada kearifan.
·         Barat dan Timur bisa merupakan dua aliran nilai yang berbeda.
·          Barat: Menunjukkan dinamisme ke luar. Ia lebih menyerang dan merombak. Nilai-nilainya yang menonjol: Martabat manusia, akal budi, kebebasan, aksi, organisasi, ilmu pengetahuan, teknik, kekayaan, dan kesejahteraan
·         Timur: Lebih ke dalam: Ia lebih menerima dan menahan. Nilai-nilai yang muncul: Kebaikan hati, tidak suka turut campur, melupakan diri, turut merasakan, menarik diri, moderat, sabar, pasrah, damai batin
Barat dan Timur: Dua nilai mengenai aksi/nonaksi, pengakuan diri/pengingkaran diri, dan mengatakan bahwa perbedaan pandangan antara Barat dan Timur yang menyangkut dua polaritas fundamental mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya serta mengarahkan masyarakat ke jalan yang berlawanan
·         Timur: Lebih ke dalam: Ia lebih menerima dan menahan. Nilai-nilai yang muncul: Kebaikan hati, tidak suka turut campur, melupakan diri, turut merasakan, menarik diri, moderat, sabar, pasrah, damai batin
·         Barat dan Timur: Dua nilai mengenai aksi/nonaksi, pengakuan diri/pengingkaran diri, dan mengatakan bahwa perbedaan pandangan antara Barat dan Timur yang menyangkut dua polaritas fundamental mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya serta mengarahkan masyarakat ke jalan yang berlawanan.
·          Perasaan orang Timur tentang kesatuan dengan alam dapat mengingatkan orang Barat untuk tidak menguras alam secara membabi buta.
·         Ideal Timur tentang pengembangan diri bisa menjadi “obat penawar” kehidupan Barat yang serba mekanis dalam masyarakat teknologi.
Timur dapat belajar dari Barat tentang kebebasan, demokrasi, kesadaran sosial, ilmu dan tekniknya 


Teori Kepribadian Antara Timur dan Barat
Komparasi Antara Teori Al-Ghazali Dan Erich Fromm
1.      Struktur kepribadian
Ghazali (Gh): Tiga struktur yaitu nafsu (impuls primitif) , akal (realistik rasionalistik) dan kalbu (spiritual). Fromm (Fr): Lima struktur kebutuhan jiwa yaitu relasi, transendensi, keberakaran, identitas, dan orientasi.
Pada prinsipnya Al-Ghazali dan Fromm memandang manusia pada hakekatnya baik. Perbedaan terletak pada pendekatan dalam merumuskan kriteria baik itu sendiri.
2.      Landa santeoritis
Gh: Konsep teosentris berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah melalui metode tasawuf
Fh: Konsep yang antroposentris dengan penekanan pada faktor kebudayaan dan perubahan sosial. Fromm mengedepankan aspek.{comments on} kemanusiaan, sedangkan Al-Ghazali disamping aspek kemanusiaan juga peran Tuhan
3.      Tujuan
Gh: Membentuk individu yang memiliki konsistensi iman, islam, ibadah dan mu’amalah untuk mendapat ridla Allah
Fr:  Menciptakan komunitas masyarakat sehat, Fromm berorientasi humanistik sosial, sedangkan Al-Ghazali humanistik spiritual
4.      Hereditas
Gh: Faktor keturunan sebagai salah satu penentu kepribadian
Fr: Faktor keturunan sebagai salah satu penentu kepribadian
Berpandangan sama mengenai peranan faktor hereditas
5.      Keunikan
Gh:Konsep kepribadian Muthmainnah
Fr: Konsep kepribadian yang antroposentris, humanis,dansosialis Kalbu sebagai struktur tertinggi yang mampu mengendalikan semua sistem kepribadian
6.         Lingkunganpsikologis
Gh:Keluarga dan interaksisosial
Fr:Kebudayaan dan perubahan sosial Sama-sama memandang adanya pengaruh lingkungan terhadap kepribadian.
 7.      Kompleksitasmekanisme
Gh: Mekanisme sistem kalbu, akal, dan nafsu
Fr: mekanisme sistem kebutuhan jiwa Fromm menekankan aspek kebutuhan psikologis, al-Ghazali mengedepankan komponen psiki
8.      Kepribadian ideal
Gh: Kepribadian Muthmainah yang mengantarkan manusia pada eksistensi sebenarnya sebagai hamba Allah
Fr: Kepribadian yang memiliki orientasi produktif yang mampu memenuhi kebutuhan jiwanya
Perbedaan yang menonjol adalah pada ada tidaknya aspek spiritualitas dalam kepribadian

SUMBER :
Teori Kepribadian antara Timur dan Barat. Komparasi antara Teori Al Ghozali dan Erich Fromm, written by kang marfu’, tuersday,01 June 2010, 10:23-artikel pendidikan
http://indaaihuayu.ngeblogs.info/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur/ . Kepribadian Bangsa timur
http://mayangarmyta.wordpress.com/2010/10/31/kepribadian-bangsa-timur. Kepribadian Bangsa Timur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar