Kamis, 24 November 2011

pembuat keputusan


Pebuatan Keputusan

TIPE-TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2.Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3.Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.
-PROSES PEMBUAT KEPUTUSAN

Kata proses pada dasarnya berkenaan dengan urutan-urutan langkah
sistematis yang mengarah pada tujuan atau hasil-hasil tertentu, jadi proses
pengambilan keputusan adalah serangkaian fase-fase yang berurutan, yang
menunjang pengambilan keputusan Herbert A. Simon mengajukan tiga proses dasar pengambilan
keputusan yaitu;
a. Intelligence, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan
keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah
tindakan yang dapat mengidentifikasi permasalahan.
b. Design, yaitu mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah
tindakan yang mungkin. Aktifitas ini meliputi proses untuk memahami
permasalahan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan
pemecahan tersebut.
c. Choice, menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yang ada.
Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.88


Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun.
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya.
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dewasa ini dikatakan adanya keputusan politis, keputusan managemen, keputusan sementara bahkan ada keputusan yang disebut kebijaksanaan.
Beberapa keputusan seringkali dibuat dalam situasi yang sangat berat sehingga tidak jarang kita sukar untuk menentukan apakah keputusan itu layak dan tidak layak atau apakah keputusan itu benar atau salah dibuat dalam situasi pada waktu itu.
Tak ada orang yang terlahir sebagai pembuat keputusan. Para pembuat keputusan yang paling sukses sekalipun harus mengikuti serangkaian petunjuk yang membantunya memilih keputusan paling tepat diantara banyak keputusan-keputusan baik.
Prosedur pengambilan keputusan itu terdiri :
a. Melihat sesuatu yang Nampak
b. Mengumpulkan fakta
c. Mengatur fakta
d. Menunjukkan masalah sesungguhnya secara tepat.
e. Mengembangkan pemecahan-pemecahan alternative
f. Memilih alternative terbaik
Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.
1. 1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok
Kebaikan Kelemahan
1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
2. Dalam pengembangan alterna-tif, usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
3. Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
4. Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-ma risiko disbanding pembuat keputusan individual.
5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
6. Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
7. Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
8. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
9. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
10. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
11. Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok. 1. Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
1. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
2. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
3. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5. Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan k





Sumber :
 http://nurmadwidarmayanti.blogspot.com/2009/10/tulisan-tipe-keputusan-manajemen.html http://id.shvoong.com/business-management/management/2133730-proses-pengambilan-keputusan/#ixzz1cBVZubMv
 http://id.shvoong.com/business-management/management/2133730-proses-pengambilan-keputusan/
http://id.shvoong.com/social-sciences/1700412-pembuatan-keputusan/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2043742-langkah-langkah-pengambilan-keputusan/#ixzz1eLLQr4If
Drs Pandji Anoraga, Psikologi Kepemimpinan, Penerbit Rineka Cipta
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2043742-langkah-langkah-pengambilan-keputusan/#ixzz1eLLdjp00
http://www.smakmoer.com/content/view/414/208/
http://putriluviani.blog.com/2011/11/09/33/vv

Tidak ada komentar:

Posting Komentar