Senin, 16 April 2012

TANDA-TANDA SEBELUM KITA MENINGGAL

TANDA-TANDA SEBELUM KITA MENINGGAL
 
" Tanda 100 hari menjelang meninggal "
Ini adalah tanda pertama dari ALLAH SWT kepada hamba-Nya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendaki-Nya...
Walau bagaimanapun semua muslimin akan mendapat tanda, hanya saja mereka menyadarinya atau tidak...
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Ashar, seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil (seperti daging sapi yang baru saja disembelih, jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar...
Tanda ini rasanya nikmat bagi mereka yang sadar bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita menyadarinya...
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan dunia tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat...
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.


" Tanda 40 hari "
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Ashar, bagian pusar kita akan berdenyut-denyut. Pada saat yang sama, daun yang tertulis nama kita akan ggur dari pohon yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai mengikuti kita sepanjang waktu...
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas. Jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasa seakan-akan bingung seketika...
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma satu orang, tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah sama dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya...


" Tanda 7 hari "
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah sakit, seperti orang sakit yang tidak selera makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan...


" Tanda 3 hari "
Pada saat ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah segera supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti...
Pada saat ini juga bola mata hitam tidak akan bersinar lagi...
Telinganya akan layu di mana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam...
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan...


" Tanda 1 hari "
Akan berlaku sesudah Ashar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang,yaitu di ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya...
" Tanda akhir "
Akan terjadi keadaan di mana kita akan merasakan sejuk dibagian pusar dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik kembali...
Pada saat ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula...
SESUNGGUHNYA MENGINGAT MATI ITU ADALAH BIJAK . Mati bukan untuk di TAKUTI meLainkan untuk di PERSIAPKAN . Subhanallah :)

MY FIRST LOVE :*

MY FIRST LOVE :*
nama yg mudah di ingat,namun sulit di lupakan
dia adalh air saat haus, dia adalah penerang saat gelap,dia adalah bintang yg selalu menemani rembulan di kala malam yang dingin tiba
begitu cepat engkau pergi dari hidup ku
tak sempat ku mengatakan betapa aku mencinta mu
betapa aku bahagia bersama mu
betapa berartinya kamu dalam hidup mu yang singkat
andai semu bisa ku ulangi lagi,aku akan mengantikan posisi mu
sudah 9 tahun berlalu setelah kepergian mu
namun nama mu tetap terukir di hati ku
senyum indah mu tetap terbayang dalam pikira ku
tak taukah kamu,aku sangat merindu mu???
saat kepergian mu
aku tak kuasa membendung air mata ku
aku tak percaya kau meninggalkan ku
kepergian mu adalah pukulan terbesar yang pernah kurasakan
sempat ku berfikir untuk menyusul mu
namun aku berfikir,apakah ini yang terbaik????
apakah kau akan bahagia dengan tindakan ku???
aku mencoba tegar menghadapi hidup ku dulu
meski tanpa kehadiran mu lagi
senyum yang selalu kau berikan saat kita bertemu di gerbang sekolah
tangan mu yang selalu menghapus air mata ku
hangat kata2 mu yg slalu menghibur ku
ku rindu kau belai rambut ku lagi,ku rindu kau panggil aku
andai semua bisa kembali,akan ku buat kau bahagia di sisa hidup mu
kebahagiaan yang penuh cinta kasih,sampai kau tenggelam di dalamnya
my first love
kau selau dihati ku
walau kau tlah tiada,namun kau selalu di hati ku
kini telah 9 tahun ku jalani tanpa mu
ku harap kau bahagia dengan keadaan ku kini
jangan pernah menangisi keterpurukan ku kini
semoga kau bahagia dan tenang disisinya

PENANTIAN

^-^ PENANTIAN ^-^
dri ini tlah lama mnanti . . .
mnanti muuu ntux mmeluk hati ini ,,
hati yg slalu trukir nma muu . . . .
yg tax mngkin lewat usank d mkan waktuu . . .


jiwa ini tlah lama mncari ,,, mncari belahan dri'x yg tlah lama prgi
bgtu mnjauh brsama drimu yg takkan prnah mngkin mncoba untuk brfikir kmbalii ...


mngkin smua hrus trjadi ksalahan yg tlh ku prbuat ,,, yg jdi mnyebab khan kaw prgii ....
bila ku khan mati d sini ..... mati dalam penantian yg tak Brtepi
dan trkubur pnyesalan yg tax berarti . . . .

rasa perih slalu mnghapiri ,, mnghampirid tiap hal yg kuu trlintaz bayang muu ...
bayang yg slalu , mnyiksa dri kuu walau slalu ko coba ..
mmbakar indah knagan'x ituuu ...

SELAMAT TINGGAL MASA LALU

SELAMAT TINGGAL MASA LALU
kamu adalah seseorang yang tak bisa ku lupakan.
Tiada kasih yang tak lepas, bahkan dalam kisah yang kandas.
Semua rasa yang pernah kucipta, kutiupkan dengan ikhlas.
Mungkin hatiku, tempat bersandar yang terlupa.
Semoga kamu tau.
Meski telah lewat, masa lalu itu ada.
Jika berkenan kau buka telinga, ada kata yang ingin kusampaikan.
Bahwa daripada kata perpisahan, yang lebih menyakitkan adalah kenyataan,
bahwa aku tak lagi diperjuangkan.
Sempat tak lagi kulihat bintang diangkasa.
Karena semenjak kamu tak ada, aku buta.
Sempat tak kudengar gemercik air bernyanyi, saat suaramu tak ada lagi.

  Tanpa kamu, pelangi hanyalah lengkungan hitam putih.. 


Hari ini aku sadar, tidak ada lagi kemarin.
Saat ini aku percaya, tak akan mampu seorang aku, melihat angin.
 Ini aku, dengan semua pesan yang tertahan, saat aku putuskan untuk pergi.
Dan kamu telah menjadi masa lalu

Terlanjur Cinta

 ^-^ TERLANJUR CINTA ^-^
Tak mudah bagiku untuk merasakan itu
tak mudah bagiku untuk mempertahankanmu
Mungkin hanya waktuku salah disaat menemukanmu, atau memang aku bukan orang yang tepat untuk memelukmu?
Aku hanya bisa memendam perasaan ini,perasaan yang timbul saat pertama perkenal kita beberapa bulan yang lalu
Rasanya aku ingin sekali menjauh dari dirimu,tapi itu sangat sulit untukku
Sehingga aku memilih menyakiti diriku..

Kau orang yang terluka karena masa lalumu, dan kau orang yang menanti untuk kesembuhan lukamu. Bagaimana dengan aku?
Bukan aku yang ada dibenak dan pikiranmu
Juga bukan aku orang yang selalu kau tunggu.
Aku menyadari aku memang bukan rang yang sempurna untuk mu
Aku mengerti keadaanku,tapi aku juga sulit menerima keputusan itu..
Menerima bahwa kau bukan untukku

Apakah kau juga menyadari aku sayang sama kamu?
Apakah waktu yang memilihku?
Apakah waktu yang menemukanmu kepadaku?
      “Yang aku tahu, aku ingin menjaga ini agar selalu utuh, sampai waktu membiarkanmu berlalu..”

Minggu, 15 April 2012

Definisi kepemimpinan , Tipe kepemimpinan dan Teori kepemimpinan


Definisi kepemimpinan , Tipe kepemimpinan dan Teori kepemimpinan
Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
definisi kepemimpinan :
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)

Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.
Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.

3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.

- Dalam “A Handbook of Leadership” yang dikutip oleh Prof. Drs. S. Pamuji, MPA,
a. Leadership As A Focus Of Group Process
(Kepemimpinan sebagai titik pusat proses kelompok)
b. Leadership As Personality And Its Effects
(Kepemimpinan sebagai kepribadian seseorang yang memiliki sejumlah perangai (Traits) dan watak (Character) yang memadai dari suatu kepribadian)
c. Leadership As The Art Of Inducing Comliance
(Kepemimpinan sebagai seni untuk menciptakan kesesuaian paham, kesepakatan)
d. Leadership As The Exercise Of Its Influence
(Kepemimpinan sebagai pelaksanaan pengaruh)
e. Leadership As Act Or Behavior
(Kepemimpinan sebagai tindakan atau prilaku)
f. Leadership As A From Of Persuasion
(Kepemimpinan adalah bentuk persuasi)
g. Leadership As A Power Relation
(Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan/kekuatan)
h. Leadership Is An Instrumental Of Goal Achievement
(Kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan)
i. Leadership As An Effect Of Interaction
(Kepemimpinan adalah suatu hasil dari interaksi)
j. Leadership As A Deferentiated Role
(Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan)
k. Leadership As The Initiation Of Structur
(Kepemimpinan sebagai awal dari pada struktur)

Pengertian Atau Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dan mendorong mereka untuk bekerja dengan penuh semangat dalam tujuan bersama. Ada klasifikasi yang berbeda dari pemimpin: misalnya, untuk formalitas pilihan, kita sering berbicara tentang pemimpin formal (dipilih oleh sebuah organisasi) atau pemimpin informal (muncul dari grup).

Pokoknya, klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah yang menyangkut hubungan antara pemimpin dan para pengikutnya. Dalam hal ini, ada kepemimpinan otoriter, demokratis dan liberal (laissez faire).

Pemimpin otoriter adalah orang yang membuat keputusan sendiri dan tidak dibenarkan setiap saat.

Pemimpin demokratis, bagaimanapun, kemudian memutuskan untuk mendorong diskusi dalam kelompok dan mempertimbangkan pandangan pengikutnya. Standar dan kriteria yang eksplisit dan jelas.

Sebagai pemimpin Liberal, biasanya mengambil peran pasif dan meninggalkan kekuasaan dalam kelompok. Jangan menilai atau mengevaluasi kontribusi orang lain dan anggota menikmati kebebasan penuh aksi.

Klasifikasi lain kepemimpinan ditentukan oleh pengaruh memimpin bawahannya. Kepemimpinan transaksional merupakan salah satu yang terjadi ketika anggota kelompok diakui pemimpin karena menyediakan kewenangan dan sumber daya dianggap sebagai sah untuk grup tersebut. Sebaliknya, atau karismatik kepemimpinan transformasional melibatkan kemampuan untuk mengubah skala nilai-nilai, sikap dan kepercayaan pengikut.
Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”,

Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi

Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

Dalam hubungan ini dapat dikemukakan beberapa teori kepemimpinan sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli.

A. Teori Timbulnya Kepemimpinan

Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)

Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :

1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
a. Leaders are born not made.
b. Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
c. Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

2. Teori Kejiwaan.
a. Leaders are made and not born.
b. Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
c. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis
a. Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
b. Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
c. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social.
d. Teori yang mendekati kebenaran.

B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat

Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk menjapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama – sama timbulnya peradaban manusia.

• Machiavelli
Ia terkenal tentang nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang Perdana Mentri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian dalam :
a. Upacara – upacara ritual, kebaktian keagamaan
b. Peratuaran dan perundang – undangan
c. Pemindahan dan pengangkutan
d. Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
e. Upacara – upacara dan adat kebiasaan.
f. Pemindahan pegawai untuk menhindarkan kegagalan
g. Bertani dan pekerjaan lainnya.

• Empuh Prapanca dengan bukunya yang terkenal Negara Kertagama menyebut 15 sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
a. Wijana, sikap bijaksana
b. Mantri wira, sebagai pembela negara sejati
c. Wicaksaning naya, bijaksana dalam arti melihat masa lalu, kemampuan analisa, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
d. Matanggwan, mendapat kepercayaan yang tinggi dari yang dipimpinnya.
e. Satya bakti haprabu, setia dan bakati kepada atasan (loyalitas).
f. Wakjana, pandai berpidato dan berdiplomasi.
g. Sajjawopasama, tidak sombong, rendah hati, manusiawi.
h. Dhirrottsaha, bersifat rajin sungguh- sungguh kreatif dan penuh inisiatif.
i. Tan-lalana, bersifat gembira, periang.
j. Disyacitra, Jujur terbuka.
k. Tancatrisan, tidak egoistis.
l. Masihi Samastha Bhuwana, bersifat penyayang, cinta alam.
m. Ginong Pratidina, tekun menegakkan kebenaran.
n. Sumantri, sebagai abdi negara yang baik.
o. Ansyaken musuh, mampuh memusnakan setiap lawan.

• Ajaran Hasta Brata.
Hasta Bhrata (delapan pedoman pilihan) yang terdapat dalam kitab Ramayana berisi sifat - sifat positif sebagai pedoman bagi setiap pemimpin adalah :
a. Sifat matahari (surya) Yaitu:
- Menerangi dunia dan memberi kehidupan pada semua mahluk.
- Menjadi penerang selurah rakyat.
- Jujur dan rajin bekerja sehingga negara aman dan sentosa.
b. Sifat bulan (candra) yaitu:
- Memberi penerangan terhadap rakyat yang sedang dalam kegelapan (kesulitan)
- Menerangkan perasaan dan melindungi rakyat sehingga terasa tentram untuk menjalankan tugas masing- masing.
c. Sifat Bintang (kartika) yaitu:
- Menjadi pusat pandangan sumber susila dan budaya, dan menjadi suri tauladan
d. Sifat Awan yaitu :
- Dapat menciptakan kewibawaan
- Tindakan mendorong agar rakyat tetap taat.
e. Sifat Bumi yaitu:
- Ucapanya sederhana.
- Teguh, dan kokoh pendiriannya.
f. Sifat Samudera,yaitu:
- mempunyai pandangan yang luas
- membuat rakyat seia sekata.
g. Sifat Api (Agni) yaitu:
- Menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang bulu.
h. Sifat Angin (Bayu) yaitu :
- terbuka dan tidak ragu – ragu terhadap semua masalah.
- Bersikap adil terhadap siapa pun.

• The Traits and abilities Theory yang dikemukakan oleh stogdill dengan menekan pada kwalitas individu dan terdapat relevansi yang erat antara sifat dan kepemimpinan (capacity, status, participation, responsibility,achievement).

C. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku

Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan berbagai tipe.

Ada beberapa tipe kepemimpinan.
1. Tipe Otoriter
Tipe ini mempunyai sifat-sifat:
a. Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin
b. Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin
c. Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemimpin .
d. Kurang ada partisipasi dari bawahan .
e. Tidak menerima kritik, saran dan pendapat bawahan .

2. Tipe Demokratis
a. Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan musyawarah .
b. Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.
c. Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota yang lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok .
d. Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta .
e. Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa .
f. Mengutamakan kerjasama .

3. Tipe Semuanya
a. Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan .
b. Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja .
c. Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin .
d. Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin .
Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:

4. Tipe Militeristis
a. Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan .
b. Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan .
c. Menyenangi hal-hal yang bersifat formal .
d. Sukar menerima kritik .
e. Menggemari berbagai upacara .

5. Tipe Paternalistik
a. Bersikap melindungi bawahan .
b. Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa .
c. Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif .
d. Bersikap maha tahu .

6. Tipe Karismatis
a. Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang besar .
b. Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature) .

Disamping teori yang telah dikemukakan diatas, ada teori lain yang Dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam artikelnya yang berjudul “What Kind of Manager”.
Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :
1. Berorientasi tugas (task orientation).
2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation).
3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).

Berdasarkan sedikit banyaknya orientasi atau penekanan ketiga hal diatas pada diri seorang pemimpin akan dapat ditentukan delapan tipe pemimpin masing-masing ialah:
1. Deserter
2. Bureaucrat
3. Missionary
4. Developer
5. Autocrat
6. Benevolent autocrat
7. Compromiser
8. Executive


Sumber:

Unsur-Unsur Komunikasi dan hambatan komunikasi




Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.


Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source" (komunikator).

Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi

Komunikasi  merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?
unsur - unsur komunikasi ada 5 yaitu:
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau penerima. Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/tema yang sesuai dengan umur si penerima/ murid, juga harus menentukan tujuan komunikasi  dari pesan agar terjadi dampak  pada diri penerima/ murid sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan:
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect

Hambatan Dalam Komunikasi(Pengantar Ilmu Komunikasi)

Simbol, Beberapa kesalahan yang bisa terjadi dalam proses komunikasi adalah salah menafsirkan simbol .
-           Prilaku, Tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
-           Perbedaan ruang dan waktu, biasanya jika komunikasi dilakukan dengan menggunakan perantara alat seperti telepon.
-           Latar belakang budaya yang berbeda.
-          Kata-kata yang digunakan bersifat ambigu.
-          Komunikasi yang dilakukan mengandung bias budaya.
Secara sistematis macam-macam hambatan yang terjadi dalam komunikasi dapat dibagi kedalam beberapa bagian :
-           Gangguan tekhnis
-           Gangguan sematik
-           Gangguan psikologis
-           Gangguan fisik
-           Gangguan status
-           Gangguan kerangka berfikir
-           Gangguan kepentingan
-           Gangguan prasangka
-           Gangguan motivasi
-           Gangguan evasi (menyesatkan pengertian

Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:

· Hambatan Teknis Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

· Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.

· Hambatan Manusiawi Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup : Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu : 1.Completeness (Lengkap) Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan. 2. Conciseness (Singkat) Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya. 3.Consideration (Pertimbangan) Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan. 4.Concreteness(konkrit) Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas. 5.Clarity (Kejelasan) Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memilik makna yang jelas. 6.Courtessy (Kesopanan) Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikas ibisnis. 7.Correctness (ketelitian) Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
Perbedaan latar belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Masalah dalam mengembangkan pesan 2. Masalah dalam menyampaikan pesan 3. Masalah dalam menafsirkan pesan

Sumber:
http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/2011/05/09/hambatan-dalam-komunikasi/

Klasifikasi informasi dalam organisasi


Klasifikasi informasi dalam organisasi
Klasifikasi informasi
Saat ini, dimana informasi telah menjadi aset penting yang menentukan ketangguhan sebuah organisasi, pengamanan informasi menjadi lebih diperlukan dari sebelumnya.
Tetapi banyak manager perusahaan/organisasi berfikir bahwa penerapan keamanan pada informasinya menguras sumber daya dan tidak memberikan jaminan keamanan yang diinginkan. Sehingga memberikan kesimpulan bahwa biaya keamanan yang diberikan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh organisasi.
Bisa jadi yang dilakukannya adalah memberikan pengamanan informasi secara sama rata atau tidak tepat terhadap aset informasi yang dimiliki. Sehingga mengakibatkan biaya yang dikeluarkan menjadi tidak efisien dan tidak sebanding dengan nilai informasi itu sendiri.
Dalam kenyataannya tidak semua informasi mempunyai nilai guna yang sama, atau memiliki risiko yang sama, mekanisme perlindungan dan proses recovery-nya atau lainnya pun, pasti berbeda. Sehingga agar menjadi efisien, informasi sebagai aset organisasi harus diberikan klasifikasi berdasarkan risiko, nilai guna data, atau kriteria lainnya yang ditentukan dalam organisasi.
Mengapa informasi perlu diklasifikasikan
Seringkali organisasi melakukan usaha pengklasifikasian dan pengamanan informasi adalah karena mandat regulasi organisasi dan pelaksanaan kebijakan organisasi. Sebagai contoh adalah informasi finansial dalam organisasi perbankan yang mau tidak mau harus diberikan proteksi dengan level tertentu, agar bank-nya tetap dipercaya nasabah. Organisasi lainnya melakukan usaha pengklasifikasian dan pengamanan informasi adalah karena adanya perjanjian kontrak untuk melindungi informasi dengan konsumennya atau mitra bisnisnya.
Padahal banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh bila organisasi dengan kesadaran sendiri melakukan pengklasifikasian dan pengamanan aset informasinya. Sebab, dalam pengamanan informasi, melakukan pengklasifikasian informasi sangatlah penting. Memberikan pengamanan yang sesuai akan menghemat sumberdaya organisasi dan membuat pengelolaan informasi menjadi efisien dan efektif. Akhirnya akan membantu meningkatkan kualitas data/informasi yang digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
Keuntungan melakukan klasifikasi data/informasi bagi organisasi adalah :
1. Meningkatkan kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data dikarenakan pengendalian yang tepat terhadap semua data dalam organisasi.
2. Menghemat biaya operasional pemeliharaan dikarenakan mekanisme perlindungan data dirancang dan dilaksanakan hanya terhadap data yang memang memerlukannya.
3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dikarenakan data sumbernya sudah tertata kualitasnya.
4. Mendukung pelaksanaan arsitektur keamanan informasi agar organisasi memperoleh posisi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
5. Menyediakan proses untuk melakukan review semua fungsi organisasi dan menentukan prioritas serta nilai data.
Sistem pengklasifikasian informasi yang efektif akan membuat informasi mudah dimengerti serta mudah digunakan dan dipelihara. Selain itu manajemen akan dengan cepat dapat mengetahui dan menentukan tingkat pengamanan suatu informasi, yang tentunya akan membuat efisien sumber daya yang diperlukan.
Klasifikasi Informasi
Dalam rangka memudahkan pemohon informasi dalam mengakses dan menggunakan informasi yang berada dalam lingkup ICW, maka informasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya ;
a. Informasi yang diumumkan secara berkala
  1. Informasi tentang kegiatan dan kinerja lembaga setiap tahun.
  2. Informasi tentang laporan keuangan yang telah diaudit.
  3. Informasi tentang jumlah laporan pengaduan dan status penanganannya.
 b. Informasi yang tersedia setiap saat
  1. Hasil keputusan dan kebijakan lembaga beserta pertimbangan dan dokumen pendukungnya.
  2. Informasi yang disampaikan wakil lembaga dalam pertemuan terbuka di muka umum.
  3. Prosedur kerja lembaga yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat.
  4. Laporan mengenai pelayanan akses informasi.
 c. Informasi yang dikecualikan
  1. Biodata data Pelapor, saksi dan korban yang menyampaikan pengaduan.
  2. Laporan kasus beserta dokumen pendukungnya yang masih dalam proses investigasi dan/ atau belum dilaporkan secara resmi ke lembaga penegak hukum.
  3. Laporan lengkap beserta/Dokumen/data/bukti kasus korupsi yang mendukung penyelidikan dan penyidikan bagi penegak hukum.
  4. Laporan keuangan yang belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
  5. Informasi yang jika diberikan akan mengganggu:
a.    privasi seseorang;
b.    kepentingan komersial seseorang atau badan hukum;
c.    upaya penegakan hukum;
d.    proses penyusunan kebijakan;
Sumber: